Monday, July 9, 2007

Ijen Plateu with Him and his young GF....

Siluet sore kemerahan menemani kami di terminal kecil Besuki yang jaraknya 2 jam dari Terminal Bayuangga Probolinggo. Sambil menunggu bis ke Bondowoso, aku  duduk di bangku penjual minuman bersebelahan dengan Dhea di pinggiran jalan dan asik membuka kulit telur puyuh. Dia paling suka memilah-milah isinya sambil menyingkirkan si kuning yang dianggapnya lembek untuk dialihkan ke mulutku. Sang ayah masih asyik dibujuk para ojek supaya menerima jasa ojekannya ke Bondowoso. 50rb  untuk 2 motor. Aku melirik aja pas mendengarnya hampir tergendam rayuan maut si Tukang Ojek. “Nop. Kita naik bis aja. Kemahalan naik ojek. Bis datang jam 5. Kurang 15 menit lagi kan?” Taufan setuju. Belum sampai 15 menit, bis tanpa ac yang terlihat full mengantar kita ber tiga menuju Bondowoso. Untung si kecil tangguh. Dia ga bermasalah walaupun nanti harus berdiri. But, thanks God we got seats to sit.

 

Persis jam 6 kami sampai di Bondowoso dan bertemu jeep yang sudah dibook Taufan sebelumnya. Pak Andin the man in charge, sudah menunggu sejak bis yang kami tumpangi tadi masih melewati Paiton kira-kira jam 4 sore tadi. What a professional! Dan udara dingin menyambut kami ketika perlahan-lahan jeep menanjak ke arah perkebunan dan melewati jalur perhutani dengan jalan yang huh… bisa mengocok perut. Berliku dengan tikungan-tikungan tajam dan pohon-pohon pinus di kanan kiri kami. Dhea mulai tak sabar dan bertanya berkali – kali ke ayahnya kapan sampai. Hingga akhirnya dia tertidur di sebelahku. Maklum kami sudah melakukan perjalanan sejak jam 12 tadi siang di dari Malang dengan bis yang berganti-ganti. Mataku yang harusnya masih beristirahat karena kejar tayang pekerjaan sampingan men-translate yang kualami 2 malam kemarin, saat itu harus keep on steady.

 

Pukul 20.20 akhinya jeep memasuki kawasan perkebunan kopi Blawan milik PTPN XII.

Keroncongan menyertai kami bertiga dan dengan “agak” lahap kami menyantap makan malam bersama. Sop, nasi goreng dan mi goreng perlahan-lahan bersandar di perut memberi makan kaum duafa di dalam perut 3 refugees yang terlantar di Catimor yang ternyata merupakan hotel yang sudah berdiri sejak 1800-an sejak meneer-meneer Belanda menguasai perkebunan di sekeliling Ijen. Pantas kalo bangunan kuno itu masih berarsitektur panggung. Dengan desert tawa dan canda hingga pukul 11 malam kami melakukan ritual menutup mata. Dan zzzz…zzzz… ape’ deh..

  

Pukul 5.10 alarm berbunyi. Membuatku membuka mata. Yup the trek begins this morning. Sang ayah dan pacar kecilnya makin erat menutup selimut waktu kubangunkan mereka. Sengaja selimut kuambil dari tubuh mereka.

“Come on wake up! Ijen is waiting!”

Dhea bangun sambil tersenyum sedang ayahnya malah telungkup memeluk Dhea kembali yang sebenarnya siap-siap beralih-alih makin erat

“Hiks.. selimutnya ditarik. Bobo lagi yuk sayang… Sini biar anget. hehehehe…” Ledeknya

“Nanti aja tante Susaaannn.” Dhea mengikuti Bapaknya.

“Ye… katanya semalam mau bangun pagi-pagi liat surise? Mau ga?”

“Mau.”

“Tuh tamu yang lain udah berangkat. Nanti kita ketinggalan dan ga kebagian sunrise lo de’”

Mendengar kata ketinggalan, si kecil langsung bangun. Good Gal! Let’s leave the dad. Xixixixi……

 

Acara tarik menarik selimut usai sudah. Tepat jam 6 pagi setelah mengantongi roti dan telur, kaki ini melangkah menunju jeep yang agak telat menjemput. Karena udara dingiiinnnn sekali, selimut hotel kami bawa sebagai teman penghangat dalam mobil.

Mata kami menikmati udara pagi dan pemandangan yang tenang selama perjalanan menuju kawah Ijen

 

Ijenan menuju Ijen

 

10 menit ke arah 7, jeep memasuki kawasan Ijen Plateu. Cukup Rp. 1.500,- untuk memasuku kawasan ini. Bau Sulfur sudah menjadi aroma penyambut selamat datang. Trek kami kira-kira 3 km untuk sampai ke kawah. It’s too cool sampai akhirnya North-face milik Taufan kupakai. Tapi aku lupa, tiap kali kedinginan aku anti sekali memakai baju berangkap-rangkap. I chose to get cooled than being sick!

Too late, pusing memburuku. Efek kelamaan jarang naik dan jarang jogging. Huh! I hate this. Kurelakan berlelah-lelah bersama Taufan dan Pacar kecilnya. “Udah mas duluan saja sama Dhea dia udah nunggu. I’ll be fine!”  Setelah menyerahkan sekotak susu Ultra buat bekalku, dia langsung mengejar pacar kecilnya yang sudah tidak sabar berkompetisi menuju puncak dengan anak kecil di belakangnya.

 

10 Menit aku bertahan dengan siksaan di kepala hingga akhirnya kukeluarkan semua. Legaaaaaa banget.

Perjalanan tidak lagi memuakkan karena sakit kepala dan syndrome dingin. Berkejar-kejaran dengan bule-bule Prancis yang kalo jalan pake jinjit-jinjit. Sesekali aku mencoba menirunya. Tapi baru 3 langkah aku meneyerah. Nyiksa batin dan harga diri. Ogah! Hahahaha…

Ternyata berjalan sendiri itu nikmat. Aku terdiam dalam lelah, penat dan keindahanNya. KeajaibanNya sampai aku bisa berjalan di sini. Pemandangan di sampingku tak bisa membuatku terdiam dan berhenti berucap Subhanallah.

Gunung Raung dengan gagahnya bersanding dengan Gunung Cengi. Dan bukit-bukit lain yang tak akan pernah lelah menawarkan pesona. Ditambah lagi gantungan awan di kanan kiriku. Allahu Akbar. U’re so Gorgeous.

Para penambang yang tiada lelah memanggul belerang dari atas bergiliran bersisipan denganku.

Tikungan dan tanjakan kulalui dengan senyum meskipun harus terengah-engah. Akhirnya jam 08.45 aku akhirnya sampai di sana. Kawah yang luas menganga dengan warna hijau di dalamnya dan dari jauh kulihat sang ayah sedang asyik motret pacar kecilnya, She swinged her hand calling me. Finally I met them.  

Yups it’s time to be banci poto.

Dalam terpaan angin dan aroma sulfur membuat si pacar kecil ingin turun cepat-cepat pulang. Namun, sang ayah masih belum puas mengembangkan kemahirannya berfoto. Dan dibujuknyalah lagi si kecil menuju tempat yang lebih aman dari terpaan angin. hehehehehe

Tak lama kami di atas. Kiran-kira jam 09.30 kami turun. Kali ini lebih riang karena terus bersama-sama. Masih dengan keindahan bukit-bukit gagah dan gantungan awan putih dan langit biru itu, kami turun. Bercanda bersama si kecil main tebak-tebakkan garing dan sesekali terhenti untuk minum dan menikmati bekal juga membagi rokok kepada para penambang. Sebelum kembali ke jeep, Dhea meminta ijin untuk memberi makan kijang-kijang di dekat pos.

“Ayah kita beli Kijang aja ya. Biar aku bisa kasih makan tiap hari?”

“Mau? Ya udah beli” Timpal sang ayah.

“ Asyik..” She’s so eager and can’t wait.

“tapi kamu ya yang naikin sampai ke Solo?”

Dan wajah imutnya kembali di tekuk…. Aku dan Ayahnya hanya tersenyum saja.

So Fun…….

 

  • For Taufan and pacar kecilnya. Thanks for allowing me to join the trip. It’s unforgettable. Ayah ingat yah cerita Pak Andin tentang kenek yang bunuh diri itu. hehehhehee. Anyhow U’re such a great father… Lucky to have u on her side.
  • To Jasmine Amadhea Lintang Amadangi, si pacar kecil sang Lonely trekker… Tough girl. No more words to say for you.
  • Dan Yang menguasai jagad alam raya beserta isinya termasuk aku dengan segala limpahanMu aku tetap memerlukan pelukanMu kapanpun dan di manapun

18 comments:

  1. I wish u joined. Getting kuuuulll lah :D

    ReplyDelete
  2. Coments given by friends in Pendaki:

    From: cepot [mailto:acupofcoffee@...]
    Sent: Wednesday, July 11, 2007 2:22 PM
    To: Pendaki@yahoogroups.com
    Subject: Re: [Pendaki] Ijen Plateu bersama Lonely Trekker dan
    Pacar Kecilnya - Email found in subject



    hallo susan,...tulisan ente mataff,...tulisannya halus, trstrukktur dan
    sopan,..dan gw jg baca-baca multiply ente "susanders.multiply.com"
    waduhhh,...gak nyangka isinya soo..full colour emotion hehehe kayak
    acara "mamamia show heheh relation ship mother"s and herr girl..pokeke
    seruu !!!"

    hmm..mereka para rekk.. arek-arek suroboyo ini kayak susan dan
    kiskie,..enak lohh klo di ajak ngobrol,..pandai menyusun perasaan lewat
    kata-kata,."putus tuhh pujangga picasso" hehehe

    tapi sayang ada yg " berjidad lebar" berkomentar begini (baca blog
    .."surat terbuka untuk mu ").. "tulisan lu dah bagus tuh ndok.....sampe
    3/4 tulisan masih mantaff dan enak dibaca.....sayang disisanya terlalu
    banyak emosi yg tertuang sehingga pembaca hanya melihat amarah!!!...>>
    bujugggg sok peneliti tulisan bangettttttttt ixixixixixi
    cuihhhh.............
    satu hal : Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun
    terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu
    lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. AGB""
    ..emang bener lohh ..sok bijak sana heheh

    blog "surat terbuka untuk mu" ituloh,..gw terus terang jg marasakan rasa
    kecewa,..klo seandainya gw di gituin butt gakk masalahh lahh,.."JATUH
    CINTA ITU BIASA,...TETAPI PUTUS CINTA/KECEWA.. JUGA JAUHH LEBIHH
    BIASSSSAAAA" lupain yahh btw..klo mau diskusi tentang cinta...Mr gagap
    tuhh dia jago,...bisa jd teman curhat,..but sebatas curhatt saja
    ,...soale itu Mr sejenis buaya darat juga,..be carefull yahh non ??

    Farid:
    Ada udang dibalik batu, punya maksud dibalik tulisan

    Ada abang jikalau perlu, asal jangan nyiapin batu nisan
    .....wuakakakakaka..



    **viva cepot**


    Elang :
    gw makin binggung sama cepot...
    ente demen sama tulisannya, orangnya, atau fotonya sih

    Hijjau says:
    wah semangatnya meledak-ledak nech *_^
    mirip pejuang cinta kayaknya dech
    hihihi

    *Tetap semangat*


    Bongkeng:
    Cepot...... !!! loe giliran Susan aja loe jawabnya cepettttttt bangeetttttt...

    Ngopi sambil nonton bola bareng nyok........ !!! :p



    Budi Santoso:
    goodstory tante susan.
    ntar nyontek om lonely ah.
    (baru tau ada lintang-nya juga yeh..)

    Hijjau :
    wah, serasa ikut menikmati perjalanan suasan dech :)
    ayo buat catper yg banyak and jgn lupa kirim juga ke web pendaki.

    Duh, jadi pengen coba hiking or camp bareng hijjau Jr :)
    jadi makin terpacu dech
    hihihi

    Makasih critanya, bagus bgt :)


    great story mbak......
    remind me when I went to Ijen crater last June......
    So green, so amazing and so beautiful........
    wanna come back to ijen again......hehehehehehe
    http://junior1512.multiply.com/photos/album/115
    just share the shoot of Ijen Crater....
    --Obby—


    GooD,
    mantab... penuh penghayatan, nulisnya detail banget mbak... hehehe... tapi
    bagus, ini nih kayaknya mbak bikin buku perjalanan deh... hehehhe...
    salut nit ma mbak susan... :)
    she is best women...
    Nita

    ReplyDelete
  3. To that coments I say:

    Kawan-kawan Pendaki sejagad Indonesia,
    Yang sudah kasih komen atau yang hanya membaca. Thanks so much for
    your care and support to what I'd done.
    Catper aku tulis karena ingin share pengalaman dengan teman-teman
    yang punya hobby ga betah diem di tempat dan ingin menyiksa jiwa dan
    raganya ke tempat-tempat baru untuk menemukan keindahan Tuhan yang
    lain. Semoga bisa memberi gambaran walau hanya samar yang kawan-
    kawanku dapat. Makanya cepat ikut bo... hehehehe

    Mohon saran dan kritik yang membangun. Jangan terlalu dipuji karena
    pujian bisa membuatku terpelanting dan jatuh menjadikan tubuhku
    hancur remuk redam karena saya takut ga akan bisa berkreasi lagi.

    Buat Cepot: Ntar aku ikutin sarannya deh. Ketemu Mr. Gagap dan
    curhat ke dia sampai mabok. Tapi apa iya. Lihat Gagap aja udah
    ngakak. Kalo ke Surabaya kasih kabar ya... ntar San jemput di
    stasiun lagi. Ssst ini silent. Jangan bilang-bilang ntar jadi
    skandal.
    Obby : ke sana laginya bareng aku lo yo. Awas ditinggal. Aku juga
    jatuh cinta ma Ijen.
    Nita : Itu belum detail say... Kalo detail ntar kamu makin ngiler
    dan nyesel kenapa ga pulang ke Jawa aja biar bisa ngikut kita sering-
    sering. :d

    Elang, Om Bongkeng, Mas Farid : Begitulah Cepot. Kek ga pernah muda
    aja. Gimana Rayuannya mantab khan? Lebih mantab dari catper yang dia
    buat. Xixixixi...
    Bang Hijau: San udah coba masuk Web pendaki. Tapi mau posting susah
    amat yaks. Om Bongkeng... please make it easier for us. Thanks. Web-
    nya ok bo.. meskipun masih baru. Salut aku.

    Btw, komen kawan-kawan aku masukin MP aku ya... Ga papa kan.

    Susan

    ReplyDelete
  4. weis...seru abisssss!!! TOP BGT DECH ;)
    *kawah ijen tempat yg ga jadi pergi ya qie....* celinguk2 nyari qisqie..

    ReplyDelete
  5. Huekekekekek... Emang pernah liat aku waras?? Kalo pernah itu pasti di alam luar sadarmu mas.
    Piss :))

    ReplyDelete
  6. Huekekekekek... Emang pernah liat aku waras?? Kalo pernah itu pasti di alam luar sadarmu mas.
    Piss :))

    ReplyDelete
  7. Kaciannnn.
    Makanya jangan keburu pulang dulu lah kau ke kampung halaman.
    Cepatlah balik sini. Awak menunggu. Xixixixixi. Kiskie d mana ya? Aku kesepian di sini. Ga ada teman jalan :((

    ReplyDelete
  8. Sebelumnya... tengs ud approve add akoe, Dari tulisan ini awalnya aku tertarik negbaca karena Judulnya... Yap Tentang Ijen
    Akhirnya aku baca pelan... dan... terereng yang membuatku terkejut, waduch namaku ada di cerita ini... he he jadi geer dech
    Padahal itu adalah Taufan yang lain... tapi paling tidak jadi menambah semangatku untuk menyelesaikan bacaan ini.
    Ijen... Aku mendakinya 2 kali, sempat mengelilingi kawah-nya sampai akhirnya aku beserta tim bertemu jalan buntu yang mengharuskan kita balik lagee!!!
    Sempat juga merasakan perihnya air belerang di dasar kawah ketika kumencuci tangan dan kali (mungkin karena luka kali yeee...)
    Dan sempat juga merasakan pedihnya mata, sesaknya dada, susahnya bernafas, dan batuk dashyat ketika asap belerang yang tebal menghampiri kita,
    Sempat juga berfikir... Ya Allah... mungkin sampai disini perjalanan petualanganku... karena asap tebal tersebut telah melumpuhkan kita mulai dari pandangan sampai dengan energi... dan kalau berlangsung lebih lama, mungkin kami hanya tinggal nama kalee...
    Tapi Syukurlah kebruntungan menghampiri kami, karena angin kencang datang dan menghalau tebalnya Asap belerang yang sempat tak mau jauh dari kami
    Melihat kesempatan itu, kamipun segera mempercepat langkah berjalan dari dasar kawah kembali ke puncak... sebelum asap belerang lainnya datang!!
    Ijen... benar2 tak terlupakan... kenangan... dan keindahan membaur jadi satu!!!
    Semoga kedepan... dapat bercengkarama lagi, menyusuri jalan menuju puncak... menuruni kawah... pasti menyenangkan!!! I Hope

    ReplyDelete
  9. Wah... Mas Topan kok kita ga ketemu yaks.
    Sama-sama. Makasih dah invite Susan.
    Kapan-kapan pulang ke Mojokerto kita ndaki bareng. Oke....
    Onde-ondenya Beli. Hehehehe

    ReplyDelete
  10. Wah... Mas Topan kok kita ga ketemu yaks.
    Sama-sama. Makasih dah invite Susan.
    Kapan-kapan pulang ke Mojokerto kita ndaki bareng. Oke....
    Onde-ondenya Beli. Hehehehe

    ReplyDelete
  11. hi san, thks dah tulis catper perjalanan kemaren ya, dan terima kasih pula sdh menjadi teman perjalanan yg menyenangkan slm ke ijen kemaren buat kami :)

    ReplyDelete
  12. Sama-sama Mas.
    Akan ada saatnya aku ngerepotin kamu. N harus siap ya.. Hehehehe
    I'm the one who should thanks to you both. Tanpa ketemu bapak ma anak ini, aku ga akan ada teman k sana juga......

    ReplyDelete
  13. Sama-sama Mas.
    Akan ada saatnya aku ngerepotin kamu. N harus siap ya.. Hehehehe
    I'm the one who should thanks to you both. Tanpa ketemu bapak ma anak ini, aku ga akan ada teman k sana juga......

    ReplyDelete
  14. :) keren.... seneng baca ulang2 sayah... hehehe... kapan yah punya perjalanan kayak gini... iksss pengen banget!!!!!!!

    ReplyDelete
  15. Congrats!...
    Selamat udah sampai ke Ijen dan menikmati semuanya..!:)

    *sori telat

    ReplyDelete