Thursday, April 22, 2010

nyampul bareng di kebun raya bogor




Bogor siang itu macet plus gerah sekali.
Namun tak menyurutkan langkah kami merapikan buku-buku sebelum memenuhi rumah baca yang rencananya akan kami buat di Desa Ngadulanggi Sumba Timur Juli nanti. Tinggal 3 bulan lagi acara itu akan kami gelar, dan 365 buku sudah terimput dan tersampul rapi. Hemmm… Kurang 635 lagi sebagai target kami untuk mengangkut 1000 buku ke sana.
Tenang perjalanan masih panjang dan para donator buku itu masih menanti kita menjemput buku-buku untuk kita salurkan….
Terima kasih tak terhingga buat teman-teman yang sudah merelakan waktunya membantu kegiatan ini, Tyty, Mbak Ary, Anto, Arif, Ella, Riris, Novi, Mbak Desy dan dua jagoan kecilnya Dindy dan Dimy, Pasutri kita Mbak Aris dan Bang Hadi. Nanti kalau ada acara serupa lagi semoga tidak segan-segan datang dan ikutan haha hihi lagi sambil menyampul…

Monday, April 12, 2010

curug cimahi





Kira-kira satu tahun lalu pertama kali saya bertemu Ema dan langsung jalan ke Curug Cimahi yang menyebabkan kami berikrar untuk berhenti menyedot tembakau karena ada rencana dadakan naik gunung minggu depannya.

Curug Cimahi juga menjadi destinasi awal perpartneran kami dalam hal jalan-jalan bergenre pas-pasan dengan si eceu ini. Sesudahnya saya sering berujar seperti "ceu, kita ke sana yuk buldep." Atau “Nyet, ke gunung itu yuk.” hemmm.... Udah kangen ema lagi nih…
Enjoy the pic. Maap kalo bosen dengan modelnya, soalnya sudah tanda tangan kontrak dengan ema bakal jadi modelnya seumur hidup :p

“Keep on clicking ya ma… “

Tuesday, April 6, 2010

Ting Ting Gowesh Gowesh di tanah Pasundan




Sebuah perjalanan yang tak disangka karena akhirnya kesampaian menggowes jalanan Bandung dengan rute dago-warung bandrek(warban)-maribaya-lembang-dago.
Mendung cukup beradab muncul sepanjang hari saya dan teman-teman baru menaiki pit kami masing-masing menyusuri jalanan Dago atas. Semalam kami (saya, mbak dwi, mbak aris dan suaminya pulas tertidur mengumpulkan tenaga di kediaman Pak Yayan.
Dari awal saya sudah curiga trek yang akan dilalui adalah uphill. Dan kecurigaan saya tepat akan tetapi bapak-bapak yang menemani kami gowes pagi itu patut diacungi jempol. Tak lelah-lelahnya mereka naik turun menjemput kita (kita???? Gw aja ma kentank!) yang jaraknya jauh karena memilih menuntun kentank dengan langkah terseok-seok. Hahaha... Terima kasih Pak Yayan, Pak Chandra, Pak Dadang dan Pak Edy. Para sesepuh dengan Sepsialisasi yang tak perlu ditanya. Seperti halnya para goweser bandung lain, Mereka sudah tertempa alam pasundan yang nanjak bohay. Sedang saya? he he he sudahlah biarkan mbak Dwi dan Indra saja yang menemani mereka nanjak. Saya, mbak Risna dan suaminya yang masih nyubi (maksudnya yang nyubi itu saya) ini lebih suka TTB a.k.a. TunTun Bersama sambil berpose dalam lelah. huh huh (sambil ngusap keringat)...
Tapi tak mengapa, perjalanan gowes long weekend kemarin cukup membuat saya senang karena akhirnya bisa berlibur bersama kentank yang sudah lama berdiam diri di bawah tangga. Juga bertemu dengan teman-teman jalan baru yang lucu-lucu...

Terima kasih buat Pak Yayan dan keluarga, yang sudah menyediakan ruangan buat kami nginep dan dijamu sedemikian rupa, Pak Edy, Pak Chandra dan Pak Dadang yang sudah menemani kami seharian full, juga Mbak Dwi Bahari atas ajakan bersepedah keliling Bandung dan tumpangannya, jangan senyum mulu... jalanin tuh mission yang ga impossible :p, Mbak Risna dan swami (Mbak... akhirnya kita ngetrip lagi basamo he he he), Juga Indra yang jadi guide kita selama di Bandung. Semoga jadi keracunan sepedah. xixixixi...

En La Cama/in Bed

Rating:
Category:Movies
Genre: Drama
Pemain :
Blanca Lewin as Daniella
Gonzalo Valenzuela as Bruno


Adalah Daniella dan Bruno yang dengan panasnya menghabiskan malam di sebuah motel sesudah pertemuan mereka di sebuah pesta. Adegan dibuka dengan gesekan-gesekan intim keduanya yang membuat kita berpikir ini adalah film bokep biasa yang berkedok semi porn di awalnya.
Lalu disuguhi percakapan awal yang saling menanyakan nama masing masing.
Kemudian adegan merokok bersama yang membuat saya mem"pause" karena membuat saya berdecak. "What a nice frame". Lalu percakapan-percakapan yang makin mendalam yang saling dilemparkan oleh keduanya. Tentang pengalaman Daniella dengan lelaki-lelaki masa lalunya, tentang rahasia terbesar Bruno ataupun cerita mereka yang paling intim.
Juga bagimana cerianya Daniella saat secara reflek ia menari mengiringi lagu dengan manisnya di hadapan Bruno.
Berkali-kali mereka ingin menyudahi "one night stand" tersebut namun berkali-kali juga mereka tenggelam lagi ke dalam pembicaraan-pembicaraan seru yang sayang untuk tidak dibagi.

"The idea that strangers can engage in sex for pleasure without guilt, anguish and veritable laundry lists of complaints .." Begitu yang diterangkan NewYork Times tentang ide film besutan Matías Bize yang memperoleh lima penghargaan di Havana Film Festival dimana salah satunya adalah penghargaan untuk Best Screenplay. Padahal film yang diproduksi pda 2005 ini mengusung cerita yang cukup simple, setting tempatnya juga hanya sebuah kamar motel dan bath tub, wardrobe yang dipakaipun minim sekali karena hanya cerita satu malam saja.

Lewin terlihat perfecto, sweet and adorable, so is Valenzuela. Saya sendiri suka dengan film ini karena body language yang ditunjukkan kedua pemerannya cukup enak untuk dinikmati. Pas banget memerankan pasangan yang ada di garis verboden. Coba tengok nanti bagaimana mereka berusaha membuang muka satu sama lain or how they hug as if it were the first and the last time they met.

Pokoknya yang penasaran dengan film bertemakan one night stand nan romantis ini, atau yang ingin tau bagaimana uniknya muka Blanca Lewin serta maconya senyum Gonzalo Valenzuela jangan lewatkan hunting DVD nya karena pastinya dicekal habis habisan di Indonesia Raya. Sssttt. Ini khusus buat yang 20years old plus plus yah... :D