Sunday, May 31, 2009

Mengenang masa lewat tulisan

Terpancing ikud geram juga saat seorang teman menutup website pribadi hanya karena dia dicemburui oleh pasanganya. Yang menjadi pertanyaan dalam diri saya apakah rasa cemburu, sakit hati dan kemarahan bisa diobati dengan cara demikian? Bersikap jujur pada diri sendiri adalah hal yang saya rasakan sebagai perang terbesar saat kita berada di posisi ini. Bukankah dengan memintanya menutup blog ataupun website pasangan sama dengan memenjarakan kebebasan ia bermain dengan mainanya. Facebook, multiply ataupun blogspot buat saya adalah alat kemerdekaan yang tidak akan saya hapus hingga saya menua ataupun hingga saya tidak mampu melangkah lagi. Kesemuanya adalah sarana saya mengabadikan apa yang ada diotak saya saat itu. Dengan siapa saja pernah mencinta, bagaimana saya bertingkah dan seperti apa saya menggoreskan cerita lewat gambar dan kata2, Pun, bagaimana saya pernah menggunjing atau digunjingkan, Pendeknya seperti apa dunia pada detik itu bercerita akan terukir di situ.

Ah, bagi saya adalah hal bodoh dan terlalu picik untuk menghalangi kebebasan seorang pasangan. Atau mungkin pasangan tersebut bermodal pas-pasan hingga menebarkan kuasanya dengan embel-embel "cemburu!" Cuih....

Jika nanti masih kuat saya berprinsip, saat masa tua itu datang saya tidak akan mampu mewariskan apa apa buat dunia di sekeliling saya kecuali cerita bahwa saya pernah seperti ini dan seperti itu. Dan coretan-coretan atau pajangan-pajangan yang saya abadikan adalah sebuah cerminan akan kelakuan saya di masa dahulu ataupun lalu tanpa maksud menggurui pembaca.
Oh iya, pasangan saya di masa mendatang atau masa kini (jika ada) akan saya beri 'police line" untuk tidak mengacak-acaknya karena saya juga tidak punya hak untuk menelisik dan menyusupi apapun yang pasangan saya lakukan di dunianya. Cukup memilikinya dan membiarkannya bermain dengan hidupnya.

Cukup fair bukan?

4 comments: