Sunday, February 10, 2008

Trip ke Malang Kali Ini

Another turning point
A fork stuck in the road
Time grabs you by the wrist
directs you where to go.
So make the best of this test
and don't ask why.
It's not a question
But a lesson learned in time.
It's something unpredictable
but in the end it's right.
I hope you had the time of your life.

Greenday mengalir di telinga sebelah kiriku, dan Ita masih meluncurkan beberapa pertanyaan di telinga kananku, tentang kerjaan baru yang gugeluti. Dari dulu sepupu satu ini memang suka sesuatu yang berbau langit. sampai akhirnya tertidur cukup "sore" (buat aku jam 12.30 masih sore, hehehehe) karena aku sudah terlalu lelah 3 jam di atas bis siang tadi. Bayangkan begitu datangm langsung ditanggap untuk bercerita tentang kabar di Surabaya, Dicela habis oleh Bek Tiek yang datang sore-nya sebelum aku n Ita nonton XL-antara aku kau dan mak Erot yang benar-benar biasa ( Thanks for Jamie Aditya, lumayan masih bisa nyelametin pilm ini).

Ga ada sejam melepas kangen menyodok bola, kami (aku n Ita) putuskan untuk berlindung di balik selimut merah. Malang malam itu dingin poll.
Paginya ketika baru bangun masih dengan kaos kaki, aku keluar mendapati Ita persiapan kencan dengan pacarnya yang sudah selama seminggu baru bisa ketemu karena sedang masa pendidikan (dah pernah! ). Beberapa pelanggan nasi di depot bude sudah mulai mengantri terutama para jemaat gereja yang biasanya akan mampir ke warung tersebut setelah kebaktian minggu. "Warung Lumayan" memang lebih ramai setelah sholat jumat  karena berseberangan dengan masjid Jami Shabilllah dan juga hari minggu karena bersebelahan dengan gereja.
Angin lebih kencang. Teringat dulu ketika kecil, aku pasti paling sering menghabiskan liburan bersama saudara-saudara di Blimbing ini. Diantara sekian banyak anggota keluarga, aku sepertinya jadi orang yang paling suka main ke rumah saudara-saudara jauh. mulai dari Pak Lek di Halim Jakarta yang mungkin tidak semua keluarga di Surabaya tau di mana tinggalnya, sampai mbah yang sekarang ada di Tangerang. Kupikir-pikir orang akan bisa bahagia kalau bisa menyambung sulaturrahmi dengan kerabat jauhnya, ga peduli di manapun mereka tinggal. Kok ngomongin ini sich :D.

Hari minggu ini, phenomena angin pentil muter (istilah dari Pojok Kampung di JTV) alias puting beliung sedang melanda malang. Pagi ini, di sekitaran Blimbing. Beberapa kayu penyangga reklame dan pohon-pohon pada tumbang di jalanan. Dan aku dengan kaos kaki dan muka masih baru bangun tidur, keluar rumah melihat kegaduhan sebelum diserempet oleh kendaraannya Bebek* (Baca "E" nya seperti melafalkan  kata "tempe") yang baru datang dari acara renang bersama anaknya.
"Dek, kamu ga usah mandi, langsung ke rumahku aja, habis itu kita jalan-jalan " katanya.
"Atikkkk... Etikkkkk Sarapan duluuuuuuuu!!" teriakan bude melewati telinga para pelanggan yang lagi asyik menyantap makanan. (Semoga mereka ga kapok datang ke sini lagi) Ini yang aku suka kalau di Malang. Rame kalau ngomong ga bisa pelan. Yelling Area !!! Belum lagi kalau Bek Atik ketemu ma adiknya Ita. Antara bertengkar sama bercanda ga ada bedanya. Teriak is daily menus!
Pagi itu acara seluruh keluarga saling bertentangan. Ita kencan. Bek Tik dan aku akan muter2 Malang sambil kulineran. Bude ??? tetep jaga warung! Pak de? tetep diam di showroom sambil biliyard!
Setelah berhasil membujuk anak semata wayangnya supaya ikutan Papanya mancing, Bek Tik menjalankan aksinya! Jalan-jalan berdua sama aku sepupunya paling cakep yang selalu dia kangenin katanya (cuih !)

Tujuan awal ke Baso bakar Pak Man di Jl. Diponegoro daerah Klojen. Bener-bener mantab deh.

 


Karena dah lama penasaran dengan es krim di toko Oen yang terkenal sampe ke negeri Belanda, maka aku bujuk mbak Atiek buat ke sana. Yes berhasil.


Menutup acara siang itu, kami mampir ke Dieng. Poto-poto di taman. Dasar Malang memang sempit, Ketika sedang asyik memotret Bebek seperti ini........... Ita n yayangnya lewat. Sapaan sambil teriak mengagetkan satpam di sekitara Dieng @#$#%$%^&^&(&%#%#%#%... Liat cara mereka ngetawain mbak-nya hahahaha.


"Wuahahahahhaaha..... aku sudah ada firasat kalian mau pacaran di sini. Makanya kita ke sini ya Dek?" kata Mbak Atiek ke aku. heheehheheh..
"Petiiiikkkkk!!! aku juga aku dah feeling pean** mau photo2 di sini!" halahhhh masih aja pake teriak and bertengkar.  Masih sempat kita berfoto narsis. Mungkin kita sudah keturunan kali ya?

 

Karena gagal mengajak kita ikutan renang n bowling, akhirnya 2 orang yang lagi dimabokin cinta itu menghabiskan waktunya sendiri nyebur di kolam renang. Coba kalau ada kita, pasti deh orang-orang sekolam pada kapok berenang di sana. hahahaha. 


================================================
 *Bahasa Jawa Surabaya untuk menyebut Bulek alias Bibi
** pendekan dari "sampean" (kamu - untuk orang yg lebih tua) biasanya dilogatkan orang Sidoarja spt "peda" (sepeda) "pean" (sampean)

5 comments: