Sunday, November 18, 2007

Laughing of the Rain

"Lu jangan turun Blok M. Henti di Alazhar aja, ntar gw jemput" Begitu SMSnya. Dalam beberapa menit sebelum aku sempat membalas SMS itu, dia langsung telpon. "Jadi ke sini ga lw?"
"iya gw dalam perjalan" Padahal aku baru bangun n harus ngejemur baju yang baru aku cuci tadi pagi.
1 jam kemudian setelah tertidur dalam bus transjakarta, gw henti di Al Azhar dan disambut dengan derasnya hujan.
"Doel gw di Al Azhar, lw di mana?"
"Gw di rumah. Lw tau kan kl ini hujan? Tunggu aja ntar gw jemput"
Aku cuma ketawa aja membaca sms juteknya. HP gw berbunyi terlibat satu pembicaraan serius dengan suara di seberang sana. Sambil tersenyum, gw asyik bersandar di jendela koridor busway tanpa menghiraukan orang-orang dan hujan tapi tetap menikmati butiran-butiran yang jatuh menyirami siang jalanan di depanku dan suara di seberang sana. Setelah pembicaraan usai tak berapa lama sesosok makhluk beraincoat doreng dengan sepeda BMX dan payung gede ditenteng berdiam tepat di depanku yang terbatas oleh kaca. Tersenyum manis dan lucu sambil melambaikan tangannya. Kok ya ada makhluk aneh naik sepeda sambil ber-rain coat di tengah hujan kek gini. Niat banget tuh orang.
Waitttt. Ternyata...... DOEL. Langsung berlari langkahku keluar koridor dan menerabas hujan yang tetap mengarah di sekitar jembatan busway. Tak sabar langkahku untuk segera mengarah kepadanya dan seperti di slow motion gw langsung menuruni tangga dan menghambur ke arahnya. Pandangan orang-orang di sekitar tangga mengarah pada kami. (yang ini agak didramatisir)
"Doellll...." Aku tersenyum ke arahnya "Aku juga bawa payung"
"Ye... nih kubawain yang besar. Nih yang kecil juga ada." Mirip ma sales payung. Masih tak kuhiraukan apa yang dia bicarakan barusan.
"Rumah lw jauh?" tanyaku
"Jauh"
"Terus kita jalan aja ya? kamu yang bawa sepeda"
"Jauh San... Lw naik aja"
"Haaa???!" Kek kesamber petir. Don't ask me to do something silly ya.
Sambil mundur di belakang sadelnya dikit dia menepuk bagian depan sadelnya yang hanya beberapa centi itu.
"Lw duduk di sini aja. Tenang san. Gw ga napsu ma lw !"
My dog. "Gila. Oga. Gw jalan aja deh kamu jalan di belakang San."
"Ya sudah.. coba aja kalo mau" baru beberapa langkah, kumelirik ke Doel.
"Kalo ga di sadel boleh ga?"
"Ya di sini aja." Sambil nunjuk stang
kita ngakak bareng...
"Aku pilih di tengah aja deh."
"Ya udah ayo kamu di tengah macam pre-wed gitu."
Masih dalam kondisi hujan dan tawa yang hampir meledak, aku menyerah untuk dibonceng posisi miring di atas sepeda kecilnya dan sepittt banget. Terakhir kali aku bersepeda dan berbonceng macam ini pas aku kelas 2 SD. Nggak tau pake sepeda siapa waktu itu. Masih ga henti juga aku tertawa mendapat sambutan seperti ini oleh Doel.
Sedang Doel?? Cuek banget mengayuh sepedanya. Sopir bajaj dan metro mini yang melintas sampe terheran-heran melihat ke arah kami. kok bisa ya sepeda kecil kek gitu dinaiki berdua di tengah hujan lagi. Waras ga sih tuh 2 orang?
Hahahahaha....
"Lw itu harusnya bangga San, gw ga pernah sepeda pre-wed seperti ini. Ma pacar gw aja ga pernah, mana hujan-hujan, gw yang genjot juga. Lw diem aja duduk manis ga usah ketawa. Ntar makin berat beban." Protes Doel di sela-sela nasihatnya. Masih sempat juga dia berhenti untuk beli rokok. Ntah apa yang ada di pikiran si pedagang rokok.
Orang kampung mana ya? siang-siang bersepeda :D

Sesampainya di "rumah"nya, aku di sambut dengan mi dan telor makanan wajib ku tiap kali aku berkunjung ke rumahnya dahulu. Tapi lagi-lagi aku harus masak sendiri.
"Lapar ya? ganjel pake mi ma telor ya, masak sendiri. Ntar aja makannya. Lw juga datang ga bawa nasi atau apa kek." Awas lw ya Doel.
"Habis lw makan, jangan lupa bersihin tempat ini ya Banci.
Aku tetap asyik makan dan pura-pura budeg. Namun, pada akhirnya aku bantuin juga bersih-bersih ruangan kerjanya yang hemmm berantakan banget.

Doel, sudah jadi pengusaha kecil-kecilan yang insya Allah akan menjadi besar. Masih lucu dan selalu membuat aku tertawa. Masih jago nyela. Apapun yang ada di diriku dicela habis. Dan masih juga jadi tukang ngobrak abrik pas waktu sholat tiba. Hanya saja dia sudah tidak lagi menjatuhkan panci dan nesting lagi. Dulu waktu kami semua tertidur di subuh buta, dia akan dengan giat menjatuhkan nesting dan panci-panci di atas lantai supaya kami kaget dan akhirnya bangun untuk subuh. Usil banget ya. Mana ngejatuhinnya tepat di depat telinga kita. Jadi kagetnya ga ketulungan deh. Doel juga udah males naik gunung (ngakunya hari itu gitu) lebih suka bersepeda ke mana-mana.

"Banci, ke ratu plaza yuk.." katanya.
"Ngapain"
"Nyari hanger tuh. Buat jemur baju. Gw ga punya hanger. Lw juga kudu makan kan?"
"Bilang aja minta ditemenin."
"Di temenin ma lw? ih amit-amit. Ini juga karna gw ga tega liat lw jauh-jauh dari Surabaya ga pernah ke tempat rame"
"Iyaaaaa.." Biar dia henti ngeledekin aku.
Dan berjalanlah kami ke ratu plaza naik metro mini diiringi tawa dan becek di sekeliling kami. Kadang kala dia menyalipku supaya dapat berjalan duluan. Atau kita berjalan cepat supaya ga keduluan. Mirip anak TK yang pengen cepet-cepet berebut kacang ijo.
"Lw seneng banget sih hari ini? Ceria banget gitu" katanya. Mungkin karena melihatku tertawa terus.
"Biasanya juga gw kek gini"
Namun, hari itu lain. Aku tersenyum lepas bersama Doel. Sudah hampir 1 tahun aku tak bertemu dengannya secara dia sulit banget kalo ditemuin.Atau kadang kami tak punya waktu seperti dulu. Saling bercerita tentang masa-masa yang pernah kami lewatkan bersama ataupun masa-masa di mana kami jarang bertemu, saling menghina (yang mana aku pasti selalu kalah telak) ataupun berbuat yang usil pas di atas metro mini. Dengan wajah lempeng dia bergoyang-goyang di atas tempat duduknya ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.
"Apaan sih lw?"
"Sssst... gw lagi niru adegan duduk di atas angkot yang lewat jalan berlobang"
Hahahahaha.... aku nahan tawa dan cuek meskipun orang-orang memperhatikan kami.
Dan keadaan seperti ini tetap berlangsung selama kami sama-sama jalan ke arah yang sejalan di atas transjakarta, aku masih saja terhibur dengan tingkahnya yang memang lucu dan disengaja. hiks... Senang bisa menghabiskan hari itu bersamanya, walaupun kadang nyebelin.

==============================
For Doel yang lucu dan ngangenin... :D

8 comments:

  1. kadang, sesuatu yang kita anggap nyebelin, besok2 bakal ngangenin. aku sering mengalaminya.

    ReplyDelete
  2. Sue... loe bilang ye ama si Doel.. jangan ampe kliatan gue lagi sepedanya... ntar bakalan gue tuker odong-odong....

    ReplyDelete
  3. hehehehe.... napa? keinget pas makan nasi bebek itu ya :))

    ReplyDelete
  4. iya n suruh dia jadi tukang odongnya sekalian om hiks...hiks...

    ReplyDelete
  5. emang gemblung si ndut satu itu...hahaha

    ReplyDelete