Tuesday, March 4, 2008

Ke Surabaya Aku kan kembali...

sebelum aku menua dan tak lagi bisa mengingat, biarlah aku tulis sedikit kegilaan yang pernah aku lakukan. ....


3 Februari 2007, dini hari
Entah sudah berapa jam aku dan Mr. P menerabas hujan di malam kelam setelah melewati seluruh putaran Cempaka Putih dengan ditemani gerimis yang kian lama kian deras ketika kami melalui jalan underpass Tol Pulomas menikung ke Kali Malang dan memutuskan untuk mengenakan raincoat kami masing-masing di salah satu halte di Bekasi.

Menunggu hujan mereda...... ga sabar, kamipun meluncur kembali menyerbu hujan yang makin besar di atas Kirana yang siang tadi mengalami servis total supaya kuat menempuh perjalanan panjang SURABAYA-JAKARTA via Pantura. Ide gila yang muncul di kepalaku sesaat sebelum aku memutuskan untuk membeli tiket kereta api kembali menuju Surabayaku.
Kapan lagi aku bisa menyusuri rute Jakarta-Surabaya. Ada motor, ada teman, ada waktu, ada umur... ada k.e.s.e.m.p.a.t.a.n.
Sedikit memaksa Mr. P dan berhasil.... dia mau menuruti keinginan gilaku ini. Berbekal sebuah peta dan beberapa makanan kami pamit kepada seluruh penguni kos Jl. Kwista, Galur.
Goodbye Jakarta, I do hate you, though once I loved you!!!

D.O.W.N

Pukul 2 malam kira-kira kami sampai di Kerawang.
Basah, dinging,  menemukan warung kopi pinggir jalan. Beristirahat dan memutuskan berhenti sejenak sambil bertanya-tanya berapa lama lagi sampai di Cirebon?
Enek, nyesek, medengar jawaban nista mereka. "Masih 4-5 jam lagi?" aduhhh pengen nangis jadinya. Menyesal kenapa pulang ke Surabaya naik motor... orang kurang kerjaan dari mana seeh.. ?
"P kita akhiri sampe di Cirebon aja ya. keknya aku ngga sanggup nerusin perjalanan ini. kita paketin motor di sana terus kita naik kereta. Surabaya jauh bangeet..."
Mr. P melotot dan ngga tau harus ngomong apa melihatku down..  dan kami memutuskan untuk beristirahat sejenak supaya besok lebih segar menempuh perjalanan ke Cirebon...

Setelah menumpang mandi di pagi hari di satu tempat, pukul 6.30 (aku masih ingat) kami memulai lagi perjalanan menuju Cirebon.
Dengan sarapan seadanya, kopi panas dan sepotong roti, Kirana harus menerima beban kami berdua lagi supaya bisa dipaketkan. Sepanjang perjalanan mars-mars penebus semangat kami nyanyikan, bercerita kekonyolan orang-orang di jalan sampai saling curhat colongan  kami lakukan untuk membunuh kebosanan diantara debu-debu jalanan. Mr. P cukup gila mengebut mirip tukang ojek yang lihai membelokkan setir si Rana. Kira-kira pukul 10 saat perut memberontak kami menikmati nasi Lengko di salah satu warung pinggir jalan di Cirebon. Rasanya mirip tahu tek tek kalau di Surabaya. Senang sekali menghirup udara Cirebon artinya penderitaanku dan kebosanan di jalan akan segera hilang. Kirana akan senang karena ia tak kan kami pacu lagi dan kami juga bisa leyeh-leyeh di atas kereta menuju Surabaya.
Sampai di stasiun Cirebon apa yang terjadi?
Kereta akan tiba di sini paling cepat jam 20.55 whatt????!!! oh no... mencari tempat pemaketan juga dah ilfeel. Di atas motor aku terdiam.
"Lanjut ya..." Mr. P berkata pelan melihatku terdiam. di jalan raya plang hijau menujukkan tulisan "Semarang" dengan arah panah ke sisi timur. "San, itu Semarang... keknya deket banget deh"
Hua...hua...hua... pengen menangis lagi rasanya. Ini sudah 1/3 perjalananku kembali ke Surabaya.


T.H.E.  S.P.I.R.I.T.  R.E.T.U.R.N.
"Oke P kita jalan terus ke Semarang."  Mr. P senang melihat semangatku kembali.
Dengan cepat ia menancap gas dan mengebut lagi menuju Tegal yang akan mengantarkan kami menuju Semarang. Aku masih ingat waktu itu sekitar jam 12-an saat kita ngebut dengan gilanya. Sempat aku melihat speedo meter yang menujukkan angka 100 km lebih. Edan!!!! bibirku mirip komeng yang tekena angin saking kencengnya sepeda motor ini meluncur.
Di kanan kiriku terlihat sawah dan laut sekaligus. Kami berhenti beberapa saat untuk minum dan mengisi bahan bakar untuk Kirana.
Diselingi hujan dan terang di setiap kota, sampailah kami di Tegal. Huh.
"P, beli telur asin yuk buat oleh-oleh orang rumah." P melongo dengan bingungnya.

"San bawa diri sendiri aja repot mo beli telor asin..." aku ngakak dan mengurungkan niatku.
Hujan makin besar menyertai kami melewati Pemalang, Pekalongan (sempat juga pengen beli batik dan lagi-lagi kena senggrang Mr. P!! huh, kezam!), kab. Batang serta Kendal sebelum akhirnya sampai ke Semarang. Saat akan mengisi bensin di sekitaran pom bensin di Kendal, tanpa kusadari peta yang sudah menemani kami terjatuh. Mr. P bingung dan marah-marah. "Kamu juga sih... pake acara ngejatuhin peta" selorohnya.
"Kan masih banyak Plang-plang penunjuk jalan P.." Mr. P merengut saja dan melanjutkan perjalanan menerjang hujan. Sempat juga kami hampir kehilangan arah karena tergenjrot genangan air diantara dua truk besar yang mengapit kami di tengah. Aku menjerit dan P tetap melaju dengan kencang meskipun matanya ketutupan air. Padahal bisa dibayangkan betapa susahnya ia melihat arah dan aku masih berisik dengan mengingatkan dia
"P...... Awasss..." jantung kami serasa berhenti, badan basah kuyup dan truk ntah melaju ke mana. Kami berhenti sejenak untuk menarik napas dan mensyukuri ternyata kami masih hidup diantara deru hujan lebat di tengah belantara jalan yang sepi. Seandainya Mr.P tidak ngebut, seandainya dia ga menjaga keseimbangan.. seandainya.... semua serba seandainya. Di kesempatan perjalanan ini juga aku meminta gantian menjadi ojek karena kulihat Mr. P kelelahan di depan terus begitu juga aku yang sangat kaku di bonceng dari kemarin.

Pukul 6 sore kami menikmati udara di Semarang dengan disambut kerlap-kerlip lampu dan pemandangan sisi utara semarang yang sangat indah ... Makan malam di warung depan masjid jami  di kota Semarang adalah keharusan secara perut kami sudah diteriaki oleh para penghuni di dalamnya. Aku lupa apa nama masjidnya. Yang jelas sesudahnya, Mr. P dan aku memutuskan istirahat sebentar di sana tapi kami kebablas sampai jam 10 malam tertidur di pelataran masjid.

Pukul 11 kami juga berhenti di alun-alun kota Demak. Berbaur bersama orang-orang di sana menikmati malam jumat di tempat yang sangat ramai dikunjungi oleh para remaja tersebut. Berasa seperti malam minggu deh.
Satu jam kemudian kami menyusuri Demak menuju Pati, Rembang dan memasuki Jawa Timur melawan truk-truk malam. Kira-kira pukul 3 pagi ketika kami memasuki kab. Tuban, aku sudah tidak kuat. Ngantuk dan lelah, aku tertidur di balik punggung Mr. P. Takut terjadi apa-apa dan akhirnya memutuskan untuk berhenti di pom bensin dan menyuruhku tidur di emperan sekitar pom itu untuk mengumpulkan energi baru. Ternyata tidur macam ini  nikmat sekali... nyamannya bisa tidur, meskipun beralaskan ubin dan berselimutkan dingin... ...
Sejam berlalu aku memutuskan melawan rasa kantuk, begitupun Mr. P yang ingin segera sampai rumah. Yup. subuh kami berangkat lagi menerjang keindahan matahari terbit di sepanjang jalanan pantai yang kami lewati. Saat inilah aku benar-benar menyesal tidak membawa kamera "ngehe" untuk mengabadikan moment gila ini. Yang jelas aku makin sadar, Indonesia dilihat dari belahan tanah manapun, tetap indah....

Pukul 6 waktu itu kami berada di salah satu jembatan di kab. Gresik.
Ya Allah ternyata aku bisa bertahan sampai Gresik melewati lelah dan kesal yang menyerang selama perjalanan "gila" ini . Kutelpon orang rumah dan kukabarkan bahwa aku sudah sampai Gresik dan mohon jangan marah-marah sesampainya aku di sana. Mereka tercengang, tidak percaya. Terutama Ibu yang menganggap aku cuma bercanda saja. Namun ketika sadar aku tidak berbohong, Emak-ku malah bilang "Sinting!" hahahahaha....
Dan Emak makin terharu biru saat pukul 7.30 aku sudah berada di depan rumah, menyaksikan anak bontotnya, yang paling kecil dan endel ini menyusuri pulau Jawa untuk kembali ke rumah di atas motor....
Dan sejak itu aku sudah bertekad tidak ingin pergi jauh-jauh lagi dari tempat di mana aku berasal ini untuk alasan bodoh yang pernah aku lakukan.
I'm home finally ....
Setibanya di rumah, aku mendengar berita bahwa Jakarta dilanda banjir bandang....
Jadi gerimis yang mengantarku berangkat dari depan kos adalah awal mula kebanjiran itu.... hem... seandainya aku telat pulang....

Credits:
  • Terimakasih kepada Mr. P karena sudah bersedia menjadi teman di perjalanan yang gila ini. Dan atas semangat yang selalu kau lontarkan saat aku down. Semoga bahagia selalu untukmu..
  • Kepada KIRANAku, teman setia dimanapun aku berada. Selalu dengan bangga kukabarkan pada teman-teman bahwa kau sudah pernah berkeliling jawa hahahaha
  • Terima kasih kepada Allah SWT yang memberi kekuatan selama perjalanan berlangsung... Terimakasih sudah memberi kesempatan ini untuk kulalui. Kaulah satu-satunya yang paling mengerti mauku ......

17 comments:

  1. gile ni anak....tau2 di jakarta aja gitu...pake gak ngabarin segala dirimu..................

    ReplyDelete
  2. Bow... ini 2007 taon lalu... :))

    ReplyDelete
  3. gubraxxxxx.....lah kagak keliatan tanggal nye...hehehehe...gue kira penyakit lu kambuh San....tau2 nongol dimana-mana

    ReplyDelete
  4. belum kabuh By.. mau bantuin penyakitnya kambuh. Dengan senang hati deh xixixixixi... :D

    ReplyDelete
  5. Satu Kata: EDHIAN...!!!!!!
    Baru pertama ini Otto nemuin seorang yang tega-teganya memaksa Kirana mungil melakukan perjalanan 800 kilometer dalam sekali jalan.
    Apa gak kasihan tuch ama Kirana, secara Kirana gak di buat untuk perjalanan kayak gitu. Semoga Kirana setelah setahun masih baik-baik saja.
    Sungguh teganya dirimu.....teganya.......teganya..........

    ReplyDelete
  6. buuu...biaya perawatan di salon itu mahal loh. ckckckck

    ReplyDelete
  7. sue edaaaaaannnn.....
    hhhmmm, bukan susan yah klo ga edan....!!!
    Parah luuuhhh.....
    ga trasa sue, dah 1 thn yg lalu tuh yah...
    miss u much.....

    ReplyDelete
  8. eh...
    dari jakarta - ke surabaya itu jauh ta???

    ReplyDelete
  9. kirana masih baik2 saja mas Otto. Malah lebih sehat dan segar bugar kok :D. Kemarin minggu juga kusiksa asal-asalan ke Malang di tengah hujan... hahaahhaha.. I love my Kirana.

    ReplyDelete
  10. bener banget wind:) mahal plus bikin stress :)

    ReplyDelete
  11. miss u much too ...
    1 tahun juga aku kehilanganmu mama :)

    ReplyDelete
  12. Oooo gila tenan,. tapi mana gambar makanannya???

    ReplyDelete
  13. mangan thok!!! ntar kita makan bebek papin bareng ya cak bambang hehehe:)

    ReplyDelete
  14. wadoooh...gak kebayang deh diperjalanannyah, tapi yg pasti seru banget yah...luarrrr binasa...!!! :D

    ReplyDelete
  15. ah bagi saya mah ngga heran.soalnya saya suka jalan rongod kaya gitu.hujan panas jalan alternatip juga dijalani.cuma salahnya doi ini kandutin peta terus.harusnya tulis kota besar saja dan arah belok di dasboard motor.dan dari semarang belok kanan lewat solo.jangan lewat demak dan gresik.solo surabaya saya cuma 5 jam.dan jangan naik honda...naik yamaha.kuat lincah irit.

    ReplyDelete