Apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya takkan mungkin bersanding dengannya.
Bukan karena harus menempuh ratusan kilo semalam suntuk untuk merasakan belaiannya.
Ataupun harus menembus awan untuk merasakan tatapan matanya.
Cintanya lugu dan menyatu. Namun sayang surga kami berjarak sebagaimana cinta kami yang terlarang…
***Somewhere in time***
Kenapa sayang????
ReplyDeletesusan, kamu mau tetap seperti ini atau bangkit dan mulai melangkah?? *muka galak*
ReplyDeletewaduh...
ReplyDeletenung, mending mbok rabi arek iku........ben dino kok pancet !! xixixixi
ReplyDeleteTau nih, Lama amat Nung... Apa ?? oh...katanya nunggu persetujuanmu mas.
ReplyDeletehahahha...
## Bokisss habiss#
kenapa mas andi? Jatuh dari sepeda ya??
ReplyDeleteaku mau punya teman hidup dan teman jalan nung,,,, sorone ker!!
ReplyDeletepengen ikud ke papua. hiks...
ReplyDeleteloh....
ReplyDeleteselain cowok....khan masi banyak cewek di dunia ini.....
jadi....
gitu aja koq nelangsa......!!!!
susan nelangsa ?? serius san?
ReplyDeletenelongso? waduh bagaimana kalau saia punya solusinya? pake pm saja ya :p
ReplyDeleteweiiiii sepertinya kali ini bukan aku yang nelangsa.
ReplyDeleteWah ini ni repottt....!!!
ReplyDeletehush..mudah diucapkan tak mudah dilakukan..:D
ReplyDeletelarang pisan..:-S
..
aku hingga engkau
oleh: si 665
tak ingin mengekang liarku
biarlah mengerang
berseteru dengan nilai2
menguliti norma2
berlari dari puncak2 tertinggi
mencari ketinggian semu
gunung2 pun membisukan kerinduan
seperti gelandangan tak berumah
merdeka berjalan
dengan siang dengan malam
jejak langkah itu menyibak nurani
memekik lantang melawan
pasir gunung bak kamuflase kosong
menertawakan gumpalan2 mendung
di ujung cakrawala terjauh
sang hari mengerlip
esok masih ada..esok masih ada..
pertiwi masih menyanyi
lantun2 damai hidup penghuni
surga bukan di langit sana
tapi di sini..
di hati kita..
***
ud lupa pan....
ReplyDelete*** mikirlagiach
........................
ReplyDelete*ngga pengen mikir apapun, Kong :)